Friday, December 01, 2006

Mencintai


kalau kita lihat di sekeliling kita, tumbuh-tumbuhan, pohon, tanah, hewan, sungai, gunung, dan lain sebagainya, semuanya dalam keteraturan cinta.

di dalam perjalalanku, aku melihat kejadian yang menurutku sangat baik untuk dijadikan pelajaran. seekor kupu-kupu, datang menghampiri sekuntum bunga mawar yang indah, kupu-kupu itu menghampiri dengan pelan serta kelembutan menyapa sekuntum mawar itu. apa yang terjadi, mawar itu seakan-akan merekah menerima kedatangan kupu-kupu, menunjukkan bahwa dia menerima dengan hangat penuh mesra.

ternyata alam disekeliling kita dialiri aura cinta yang begitu mendalam, tanpa imbalan apapun.
tapi manusia, apakah bisa seperti itu?

ini sebuah pertanyaan bagi diriku,
sebenarnya manusia bisa seperti alam disekeliling kita, bahkan lebih dari itu. cinta memang membuat semua ciptaan Tuhan saling menggairahkan untuk saling memberi dan menerima satu sama lain.

apakah kita bisa seperti itu?

Dirinya Dalam Diriku


Aku pernah merasakan yang disebut cinta, tapi tidak seperti saat ini, cinta itu begitu indah.

aku juga pernah merasakan yang namanya rindu, tapi tidak seperti saat ini, rinduku begitu mendalam kepadanya.


Aku tak tau harus berucap apa? untuk saat ini aku persembahkan syair cinta untuknya:


hati yang begitu mencintainya,

takkan pernah bisa lari dari dirinya,

walau pun terjangan ombak begitu keras, hatiku seperti batu karang yang siap menghadang,

hanya untuk melindungi dirinya, yang telah masuk dalam hatiku.


perempuanku, pesona dirimu memarkan rona jiwaku, untuk tak bergeming dalam pandangan.

menghayati dirimu seperti bidadari yang Tuhan turunkan untukku.


perempuanku, kecantikanmu, keindahanmu, terpancar seperti cahaya mutiara dalam pantulan,

menerangi diriku tersesat dalam hiruk pikuk dunia ketidak-nyataan.


perempuanku, aku inginkan kamu.

Keindahan Apa Adanya

Suasana sungai yang begitu indah,
air yang jernih,
beraturan dengan keteraturannya.
keindahan yang begitu mempesona,
tidak bisa dilihat dengan akal,
keindahan ini hanya bisa dilihat oleh perasaan kita
dengan estetika transendental
yang muncul begitu unik dalam diri
yang memberikan keindahan itu.

Jiwa Yang Fakir

Menghampiri………..
Menjelma………..
Suasana batin meratap

Menghendaki
Dalam kebersamaan
Luluh dalam kesenangan


Memasuki
Alam jiwa tanpa batas
Merasakan
Melampaui seluruh kesadaran

Zat Yang Maha Penyayang
Ambillah jiwa ini
Jiwa yang tidak ada arti

Jiwa yang ingin merasuk ke dalam jiwa-Mu
Jiwa yang menginginkan pancaran Cinta-Mu

Wahai Tuhan.....
Wahai Sang Pencipta ....
Wahai Zat Yang Suci.........

Anak Rantau 06