Tersiksa dalam Perpisahan
Aura jiwa
Yang tidak lagi mendua
Jiwa yang tak lagi melebur
Melahirkan nuansa kesedihan
Jiwa yang satu
Pergi meninggalkan
Jiwa yang lain
Terpisah dalam keterpaksaan
Larut dalam
Suasana kesedihan
Membelenggu
Dalam kebisuan
Suasana batin
Haru dalam ketidak-berduan
Suasana hampa
Terasa, menyayat
Kerinduan
Berubah
Dalam taman kehampaan
Melintasi lubuk hati
Jiwa yang menangis
Terceraikan dari
Jiwa yang lain
Membasahi relung kesedihan
Aura tubuh memudar
Dalam kasih sayang
Yang mulai terputus dan berceceran
Jiwa yang dalam genggaman kesedihan
Jiwa yang tak dapat berkata-kata
Jiwa yang merana
Jiwa yang tersiksa
Jiwa yang terpisahkan
Tergenang
Dalam lautan kebingungan
Pasrah dalam keterpaksaan.
Menanti Sebuah Jawaban
Hembusan angin
membelai tubuhku
suasana hati diliputi pertanyaan-pertanyaan
seiring ombak memukul perahuku
Di tengah lautan penantian
Suasana jiwa yang terombang-ambing
Ombak lautan kecemasan
Menenggelamkan perahu jiwaku
Tidak semudah menyeberangi lautan
Dalam menanti sebuah jawaban
Lautan cinta yang begitu luas tak bertepi
Jiwaku terjebak
Entah sampai kapan
Perahu cintaku menepi dan berlabuh
Di dermaga cinta yang kunantikan
Laut Cina Selatan
7 April 06, Bobby (Anak Rantau)
Cinta Yang Tak Kunjung Menghampiri
Embun pagi menyelinap
Dalam jiwa yang penasaran
Jiwa yang menanti
Suasana pagi
Dalam keheningan
Kicauan burung-burung mewarnai
Menyambut mentari pagi
Sementara itu ........................
Jiwa dalam kekisruhan
Tak terjamah ketenangan
Penantian aroma cinta
Untuk memahami
Apa makna sebuah penantian
Dalam cinta
Yang tak kunjung menghampiri.
Sandai, Selasa pagi
11 Juli 06, Bobby (Anak Rantau)
Aku Ingin Cinta
Jiwa yang resah
Jiwa yang gelisah
Jiwa yang merana
Menginginkan.........
Setetes air cinta yang murni
Dari si Pencinta
Jiwa yang hampa
Jiwa yang menunggu
Jiwa yang diselimuti penantian
Merana dalam penantian
Membisu dalam kehampaan
Menangis dalam kebingungan
Aku ingin cinta..........
Sandai, Rabu Pagi,
12 Juli 06, Bobby (Anak Rantau)
Cinta Yang Merusak Cinta
Diri yang terluka
Diri yang sakit
Menahan dalam tangisan
Diri ini mencintai
Larut dalam cinta
Melupakan diriku sendiri
Dalam embun cinta yang melebur
Cinta yang telah menjadi cinta
Cinta yang selalau mencintai
Menyatu dalam cinta
Tapi kenapa?
Cintaku dinodai
Kenapa?
Cinta yang murni dirusak........
Kenapa....................
Diri yang terluka
Diri yang disakiti
Merintih dalam tangisan.
Sandai, Minggu Pagi
23 Juli 06, Bobby (Anak Rantau)
Kematian dan Kehidupan
Hidup bukan hidup
Mati bukan juga mati
Hidup adalah mati
Mati adalah hidup
Hidup bukan sekedar kematian
Hidup adalah sensasi dari kematian
Mati bukan sekedar kematian
Mati adalah sensasi dari kehidupan
Kematian dan kehidupan
Hanyalah sebuah sensasi
Dalam suasana ketidak-nyataan
Sandai, Pagi Pekat
24 Juli 06, Bobby (Anak Rantau)