Air cinta mulai mengalir
suasana batin menjadi segar
aura tubuh kehidupan
menunjukkan keceriaan
kata-kata tubuh
dalam keselarasan,
keseimbangan,
melalui detik-detik keterasingan
Air cinta membasahi
kegerahan luapan perasaan
jiwa yang gelisah
jiwa yang kosong
Air cinta mewarnai
genangan qalbu
melampaui kesadaran
keidahan takkan terucap
Memahami keindahan cinta
terlukis dalam taman bunga
larut dalam suasana
menerawang jauh kepusaran cinta
Keharuan menyelimuti
dalam suasana kesadaran cinta
menghirup wewangian
bunga-bunga cinta
Jiwa yang mendua
menyatu lewat petikan senar gitar cinta
alunan melodi
menyusup, menari,
dalam jiwa yang keberduaan
Kenikmatan melampaui kesadaran
melebur dalam suasana alam cinta keterasingan.
Hidup bukan hidup, mati bukan juga mati, hidup adalah mati, mati adalah hidup, hidup bukan sekedar kematian, hidup adalah sensasi dari kematian, mati bukan sekedar kematian, mati adalah sensasi dari kehidupan, kematian dan kehidupan hanyalah sebuah sensasi dalam suasana ketidak-nyataan.
Friday, June 30, 2006
Saturday, June 17, 2006
MeRaBa CiNtA
Tusukan duri cinta
mengalirkan darah kecemasan
membasahi seluk-beluk
tingkatan qalbu
Zuuq awali cinta
mengecap kenikmatan
mekar bunga mawar keindahan
bersemi dalam alunan melodi cinta
Lembut merasuki
gesekan biola kemerduan
getaran jiwa yang memuncak
Alunan lagu-lagu kebeningan
kenikmatan melompati keindahan
melebur dalam teluk kesucian
Pusaran jiwa
merengkuh buaian asmara
melayang menuju puncak
makna cinta yang melebur
Melahirkan api ke egoan
jiwa yang memiliki
jiwa yang keberduaan
kenikmatan tanpa ukuran.
Friday, June 16, 2006
Merasa - Merasa
Kecapan pahit perjalanan
memuntahkan segenap kegelisahan
berceceran darah-darah pengorbanan
Mencium susana kegetiran
segala macam lika-liku
menjalar ke urat nadi
mengecutkan susana hati
Meraba ketentraman hidup
sentuhan lembut penuh mesra
melambai dalam angan-angan
ingin mencumbu sesuatu itu
Hadir dalam terawangan
mata batin zuuq awali kenikmatan
menikmati ranuman
buah kecintaan apa adanya
Untaian perjalanan panjang
dihiasi batu pualam persahabatan
seiringan mutiara penyayang
mendekorasi ruang kehidupan
dengan.............
air cinta yang sejuk
melegakan rongga-rongga
kesepian
Wahai cinta............
melampaui nalar
jiwa yang haus
relung cinta zuuq awali.
memuntahkan segenap kegelisahan
berceceran darah-darah pengorbanan
Mencium susana kegetiran
segala macam lika-liku
menjalar ke urat nadi
mengecutkan susana hati
Meraba ketentraman hidup
sentuhan lembut penuh mesra
melambai dalam angan-angan
ingin mencumbu sesuatu itu
Hadir dalam terawangan
mata batin zuuq awali kenikmatan
menikmati ranuman
buah kecintaan apa adanya
Untaian perjalanan panjang
dihiasi batu pualam persahabatan
seiringan mutiara penyayang
mendekorasi ruang kehidupan
dengan.............
air cinta yang sejuk
melegakan rongga-rongga
kesepian
Wahai cinta............
melampaui nalar
jiwa yang haus
relung cinta zuuq awali.
Thursday, June 15, 2006
Sebuah Perpisahan
Hiruk-pikuk kehidupan
bermacam-macam ungkapan
tatapan mata kegairahan
senyuman persahabatan
Butiran-butiran kebahagiaan
manik-manik kegembiraan
lukisan susana.......
melangkah pasti menuju kesempurnaan
Jiwa yang terhenyak
aura kegembiraan memudar
lukisan susana menciut
manik-manik kebahagiaan lepas satu persatu
Linangan air mata
mengalir, menetesi rongga-rongga kesedihan
membasahi lembaran-lembaran kesepian
Kesedihan membeku
dalam luapan es keterasingan
suasana jiwa yang tidak karuan
terlempar dalam jurang kesemerautan
Jiwa yang terpisahkan
menjerit dalam lembaran kehampaan
kecemasan merasuki jiwa
Jiwa yang terus terhimpit
jiwa yang merana
jiwa yang ditinggalkan
menatap nun jauh didepan
menanti sosok perjumpaan
mewarnai air keriangan
memunculkan cahaya kesucian pertemuan
Dalam relung-relung keindahan...........
Tipu Daya Kehidupan
Menelusuri jembatan kehidupan
suasana jiwa yang rapuh
terjangan badai kehidupan
Jiwa yang keropos
tergerogoti rayap-rayap kepalsuan
terombang-ambing
dalam lautan penipuan
Jiwa yang merangkak
susah payah
mengharap langkah awali
Jiwa yang terzolimi
jiwa yang terbodohi
jiwa yang terpinggirkan
berusaha sekuat tenaga
kucuran keringat kegigihan
hembusan nafas kelelahan
cucuran air mata kepedihan
jiwa yang terus melangkah
menuju ruangan yang suci
ditaburi gemerlapan cahaya kesucian
Semerbak wewangian keberkahan
tersedia mahligai terselimuti cinta yang bening
pengharapan jiwa
angan-angan jiwa
gapaian jiwa
Semoga.......................
suasana jiwa yang rapuh
terjangan badai kehidupan
Jiwa yang keropos
tergerogoti rayap-rayap kepalsuan
terombang-ambing
dalam lautan penipuan
Jiwa yang merangkak
susah payah
mengharap langkah awali
Jiwa yang terzolimi
jiwa yang terbodohi
jiwa yang terpinggirkan
berusaha sekuat tenaga
kucuran keringat kegigihan
hembusan nafas kelelahan
cucuran air mata kepedihan
jiwa yang terus melangkah
menuju ruangan yang suci
ditaburi gemerlapan cahaya kesucian
Semerbak wewangian keberkahan
tersedia mahligai terselimuti cinta yang bening
pengharapan jiwa
angan-angan jiwa
gapaian jiwa
Semoga.......................
Wednesday, June 14, 2006
Aku Ingin Terbang
Memecah kebekuan
sayap-sayap merpati
menggelora dalam jiwa
melampaui keheningan
hembusan angin
memelukku
dekapannya
seakan menghancurkan
keheningan dan kebekuan
belaian sinar mentari
membuat jiwaku
sampai kepadanya
kecupan halilintar
membuat jiwaku
gemetar,
ketakutan
hembusan nafas hujan
membuat hatiku
kedinginan
tatapan ayu rembulan
masuk menghiasi
jiwa yang kosong
jiwaku hidup
memancarkan aura
kebeningan hidup
melampaui
cahaya kristal yang indah
jiwaku terbang
menuju satu titik tertentu
jiwaku menghilang
sirna....
cahayanya
berderai...
pecah......
masuk ke dalam
jiwa yang sesungguhnya.
sayap-sayap merpati
menggelora dalam jiwa
melampaui keheningan
hembusan angin
memelukku
dekapannya
seakan menghancurkan
keheningan dan kebekuan
belaian sinar mentari
membuat jiwaku
sampai kepadanya
kecupan halilintar
membuat jiwaku
gemetar,
ketakutan
hembusan nafas hujan
membuat hatiku
kedinginan
tatapan ayu rembulan
masuk menghiasi
jiwa yang kosong
jiwaku hidup
memancarkan aura
kebeningan hidup
melampaui
cahaya kristal yang indah
jiwaku terbang
menuju satu titik tertentu
jiwaku menghilang
sirna....
cahayanya
berderai...
pecah......
masuk ke dalam
jiwa yang sesungguhnya.
Katakan Saja Atau.......
Aku pengecut,
mengapa ku katatan itu.....?
Penakut Aku ini!!!
kok bisa begitu,
Hai aku...
Ayo katakan.....!!!
apa yang ingin kau katakan,
katakan.......
santai sajalah,
ga, ga mau,
aku ga mau,
mengatakan itu,
aku malu, wahai diriku.
jangan kau paksakan dirimu ini
tuk katakan itu.............
gimana sih,
kamu kan diriku juga
kalau kau salah
aku juga salah
ayo laaah,
ga apa-apa,
resikonya cuma itu
cuma apa,
diriku........
kamu tuh cuman bisanya
ngomong aja.......
yang sakit aku....!!
paham, tidak!!!!
katakan........atau..................???
mengapa ku katatan itu.....?
Penakut Aku ini!!!
kok bisa begitu,
Hai aku...
Ayo katakan.....!!!
apa yang ingin kau katakan,
katakan.......
santai sajalah,
ga, ga mau,
aku ga mau,
mengatakan itu,
aku malu, wahai diriku.
jangan kau paksakan dirimu ini
tuk katakan itu.............
gimana sih,
kamu kan diriku juga
kalau kau salah
aku juga salah
ayo laaah,
ga apa-apa,
resikonya cuma itu
cuma apa,
diriku........
kamu tuh cuman bisanya
ngomong aja.......
yang sakit aku....!!
paham, tidak!!!!
katakan........atau..................???
Tersipu Malu
Keindahan mewarnai penglihatanku
seindah mawar yang tak dapat dipalingkan dari pandangan
ku tatap matanya
seindah batu pualam
masuk menusuk
dalam hatinya
yang memekar seolah bunga kesturi
sebenarnya
aku tau.............
hatinya seakan berbicara padaku..................
tentang apa???
..................................................Friday, June 09, 2006
Bersujud di Hadapan-Mu
Memulai hari tanpa makna
suasana terus begitu
tidak ada tanda-tanda
sesuatu yang kucari
belum kutemukan
apa sih sebenarnya!!!!!
aku juga bingung....
kemana sih sesuatu itu!!!!
di mana dia?
dari terbit fajar
dan fajar sampai ketempat yang telah ditentukan
aku terus berjalan melewati angan-angan,
menyelami kehidupan,
menyeberangi suasana hati,
menuruni kadar keimanan yang pasang surut
mendaki puncak makna kehidupan
di dalam perjalanan ku
berjumpa dengan sang kecemasan
bersalaman dengan sang ketakutan
memeluk sang cinta dan kerinduan
aku juga menemukan
si kesombongan, kecongkakan,
iri dengki, dan lain sebagainya
di dalam perjalanan itu juga
aku sempat bermalam di pondok kebodohan
memakan hidangan kecemburuan
meminum beberapa cangkir keangkuhan
di lain hari ............
aku juga kadang-kadang menikmati kesesatan
orang beragama menganggap dosa
di hari yang lain.....
aku juga melahap beberapa buah kebaikan
apalah semuanya aku nikmati
setengah perjalananku ini
rasanya tidak ada yang kudapati,
semuanya terasa hambar
sebenarnya................
aku mencari sesuatu itu
tapi aku ga tau
apa sesuatu itu
seperti apa dia..
apakah dia seperti aku?
atau seperti dia?
aku sangat lelah...
mungkin putus asa........
ketika menjelang keputus asaan
aku melihat seseorang
menikmati pertemuan
sepertinya dia sedang bercengkrama
aku bertanya kepada diriku
siapa dia yang tak kelihatan itu?
aku terus bertanya
terjadi dialog di dalam jiwaku
aku ingin mencoba
seperti orang itu
yang mesra sekali
tanpa beban
sepertinya saling memberi dan menerima
ku basuh mukaku
seperti orang tadi
aku mulai menirukan apa yang ia lakukan
aku berusaha menemukan
siapa di balik kenyataan ini
aku menangis.......
di dalam sujud ku...
ternyata ku termukan Dia......
yang selama ini ku cari...
ku tumpahkan segala apa yang ada dihati ini
hatiku kembali basah
mengalir ke seluruh tubuh ku
jiwa ku terasa ringan
Aku sangat Mengharap-Mu
aku ingin berada disisi-Mu
selamanya....................
suasana terus begitu
tidak ada tanda-tanda
sesuatu yang kucari
belum kutemukan
apa sih sebenarnya!!!!!
aku juga bingung....
kemana sih sesuatu itu!!!!
di mana dia?
dari terbit fajar
dan fajar sampai ketempat yang telah ditentukan
aku terus berjalan melewati angan-angan,
menyelami kehidupan,
menyeberangi suasana hati,
menuruni kadar keimanan yang pasang surut
mendaki puncak makna kehidupan
di dalam perjalanan ku
berjumpa dengan sang kecemasan
bersalaman dengan sang ketakutan
memeluk sang cinta dan kerinduan
aku juga menemukan
si kesombongan, kecongkakan,
iri dengki, dan lain sebagainya
di dalam perjalanan itu juga
aku sempat bermalam di pondok kebodohan
memakan hidangan kecemburuan
meminum beberapa cangkir keangkuhan
di lain hari ............
aku juga kadang-kadang menikmati kesesatan
orang beragama menganggap dosa
di hari yang lain.....
aku juga melahap beberapa buah kebaikan
apalah semuanya aku nikmati
setengah perjalananku ini
rasanya tidak ada yang kudapati,
semuanya terasa hambar
sebenarnya................
aku mencari sesuatu itu
tapi aku ga tau
apa sesuatu itu
seperti apa dia..
apakah dia seperti aku?
atau seperti dia?
aku sangat lelah...
mungkin putus asa........
ketika menjelang keputus asaan
aku melihat seseorang
menikmati pertemuan
sepertinya dia sedang bercengkrama
aku bertanya kepada diriku
siapa dia yang tak kelihatan itu?
aku terus bertanya
terjadi dialog di dalam jiwaku
aku ingin mencoba
seperti orang itu
yang mesra sekali
tanpa beban
sepertinya saling memberi dan menerima
ku basuh mukaku
seperti orang tadi
aku mulai menirukan apa yang ia lakukan
aku berusaha menemukan
siapa di balik kenyataan ini
aku menangis.......
di dalam sujud ku...
ternyata ku termukan Dia......
yang selama ini ku cari...
ku tumpahkan segala apa yang ada dihati ini
hatiku kembali basah
mengalir ke seluruh tubuh ku
jiwa ku terasa ringan
Aku sangat Mengharap-Mu
aku ingin berada disisi-Mu
selamanya....................
Thursday, June 08, 2006
Percikan Keindahan
melampaui nalarku,
hatiku mulai bekerja,
disaat pandanganku
mencapai satu titik,
pancaraan aura keidahan
mempesona hatiku,
titik itu sangat anggun,
menawan hati
hatiku mulai bekerja,
disaat pandanganku
mencapai satu titik,
pancaraan aura keidahan
mempesona hatiku,
titik itu sangat anggun,
menawan hati
menebarkan wangi-wangi kesturi
menusuk
masuk ke dalam sukmaku,
terbalut kain kesopanan
hatiku tertegun
sangat indah dipandang
menyejukkan mata dan hati
membuat hidup bergairah
keindahan itu terpancar
percikannya menerangi jiwaku
yang putus asa............
hampa.................
tidak ada tujuan..........
Aku harus bilang apa...?
wahai sang Pencipta.....
Aku harus gimana???
demi Tuhan Aku terpesona.
Muka-Muka Palsu
Ku tarik selimut yang agak kusut,
perlahan mutupi tubuh yang kedinginan
terasuki hawa subuh yang menusuk tulang sumsum
sang surya mulai memanasi bumi dan segala isinya
termasuk tubuhku yang terbaring kaku
orang-orang sibuk
keluar masuk pintu
mencari sesuap nasi
kehormatan,
pangkat,
jabatan,
wanita,
laki-laki,
banci,
wah.........................
masing-masing mengeluarkan jurus-jurus ampuh
ada yang bermuka dua,
bermuka tiga,
bermuka empat,
wah...........
tidak jujur..............
menipu......................
memeras.........................
merugikan...........
wah......................................
dia menipu diri sendiri
memeras diri sendiri
merugikan diri sendiri
wah..........
awan kelabu menutupi sang senja yang mulai redup
kegelapan ,
keheningan,
kesunyian,
jiwa-jiwa yang merasa bersalah
mengumpat dirinya
menyesali,
tidak berani jujur
apa adanya..........
manusia............manusia..............
terselubung di balik muka-muka palsu.
Tuesday, June 06, 2006
Membisu Dalam Angan-Angan
penuh kebisuan
tidak ada sua yang hangat
wajah tertutupi kabut angan-angan
Pikiranku menerawang
mencari.......
memilah......
di situ ada intan berlian,
di situ ada pohon yang rindang,
di situ ada bunga-bunga yang mekar nan indah,
di situ ada burung-burung yang cantik,
aku ndak mau itu semua,
aku ndak mauuuu....
aku ndak mau,
hati ku bercakap-cakap bersama pikiran ku,
saling mengadu argumen
malahan.....
saling memaki,
berkelahi,
mereka berdua kelelahan,
saling berdiam diri,
tidak ada sapa menyapa,
sebenarnya diriku ingin memilih
pikiranku diliputi kabut
hatiku membisu
diriku pun diliputi kebisuan,
dalam angan-angan.
Friday, June 02, 2006
KeSePiAn YaNg MeMbElEnGgU
Sepi..................
sunyi,
senyap,
Hampa........
kosong,
tidak ada,
tidak ada suara.....
tidak ada gerak,
tidak ada tanda-tanda,
Aku berteriak!!
Suuunyiiiii.......!!!!!!
hampaaa.........!!!!!!
memecah kesunyian,
mengoyak kehampaan,
menyingkap kekosongan,
Aku tak percaya,
memang aku tak bisa percaya,
Aku gelisah
Aku menangis,
Aku menjerit,
sakit hati....
pusing,
pening,
aku muak,
aku muntah,
Aku ingin seperti biasa,
Aku ingin sedia kala,
Aku ingin....
Aku mau......
Kerinduan Yang Mendalam
Hari demi hari terus berlalu,
waktu demi waktu terus berputar,
tahun demi tahun terus berganti,
musim demi musim terus ku lewati,
bayanganmu trus menghantui
merasuk kedalam liang kalbuku
terus-menerus mengobrak-abrik
kalbuku terluka
kalbuku mengeluarkan darah kerinduan
mengalir.................
membasahi seluruh relung jiwaku
aku kesakitan..... dalam kerinduan......
hatiku menangis
mengeluarkan air suci
aku ga tau siapa yang mengusik hati ku......
siapa dia.....
aku ga tau...............
Tuhan mengapa jadi begini....
aku sangat merindukannya
Tuhan hadirkan dirinya
kirimkan dia,
dekatkan dia,
tampakkan dia dihadapan ku
untuk obat hatiku
yang telah tergores luka kerinduan ini
Tuhan.................
Tolong hambamu ini..
waktu demi waktu terus berputar,
tahun demi tahun terus berganti,
musim demi musim terus ku lewati,
bayanganmu trus menghantui
merasuk kedalam liang kalbuku
terus-menerus mengobrak-abrik
kalbuku terluka
kalbuku mengeluarkan darah kerinduan
mengalir.................
membasahi seluruh relung jiwaku
aku kesakitan..... dalam kerinduan......
hatiku menangis
mengeluarkan air suci
aku ga tau siapa yang mengusik hati ku......
siapa dia.....
aku ga tau...............
Tuhan mengapa jadi begini....
aku sangat merindukannya
Tuhan hadirkan dirinya
kirimkan dia,
dekatkan dia,
tampakkan dia dihadapan ku
untuk obat hatiku
yang telah tergores luka kerinduan ini
Tuhan.................
Tolong hambamu ini..
Subscribe to:
Posts (Atom)